Dua Kepsek SD di Seram Timur Tersangka Korupsi Dana BOS, Satu Ditahan


satumaluku.com- Dua Kepala Sekolah SD di Seram Bagian Timur (SBT), telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Mereka adalah GR, Kepala SD Negeri Dai, kecamatan Gorom, dan IK yang merupakan Kepala SDN Kiltai Kilwaru Kabupaten SBT.

Senin (23/5/2016), tersangka GR sudah digiring jaksa ke rumah tahanan negara (Rutan) Waiheru Ambon.

“Tersangka berinisial GR menjalani pemeriksaan di Kantor Kejaksaan Tinggi Maluku dan langsung ditahan serta dititipkan di Rutan Waiheru pada 23 Mei 2016,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Cabang Geser, Youchen Ahmadaili di Ambon, Senin, dilansir Antara.

SDN Dai pada tahun anggaran 2014 mendapatkan kucuran dana BOS dari pemerintah sebesar Rp100 juta lebih, dan tahun anggaran 2015 kembali menerima bantuan yang totalnya mencapai lebih dari Rp200 juta.

Menurut Youchen, penyidik memperkirakan anggaran tersebut dimanfaatkan tersangka untuk kepentingan pribadi, karena penggunaan dana ratusan juta rupiah ini tidak sesuai petunjuk tekhnis (Juknis) dari kementerian.

Tersangka juga memberikan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran yang tidak rasional karena tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

“Akibatnya ada nilai kerugian keuangan negara dalam kasus dugaan korupsi dana BOS tahun anggaran 2014 dan 2015 untuk SDN Dai hampir mencapai Rp200 juta,” tandasnya.

Youchen mengaku saat menjalani pemeriksaan, tersangka juga telah mengembalikan kerugian keuangan negara sekitar Rp100 juta lebih kepada jaksa.

GR dijerat jaksa telah melanggar pasal 2 dan pasal 3 Undang-Undang nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, juncto pasal 64 KUH Pidana.

Selain GR, penyidik Kejaksaan Negeri Masohi Cabang Geser, Kabupaten SBT juga telah menetapkan tersangka lainnya berinisial IK dalam kasus dugaan korupsi dana BOS SDN Kiltai Kilwaru, Kecamatan Seram Timur, Kabupaten SBT tahun anggaran 2013 dan 2014.

“Tersangka IK yang merupakan Kepala SDN Kiltai Kilwaru sudah ditetapkan menjaid tersangka, namun yang bersangkutan masih dalam kondisi sakit sehingga belum memenuhi panggilan penyidik guna diperiksa,” katanya. (ald/ant)

Leave a comment