Beberapa Saat di Tanah Tampa Putus Pusa


Kurang lebih 1 – 1,5 jam, adalah durasi waktu tempuh perjalanan yang dibutuhkan dari Riang-Tawiri/Ambon untuk sampai di tanah tampa putus pusa Negeri Sameth. Walau jarak tempuh yang tidak terlalu lama atau dekat, tetapi hampir 4 tahun baru beta kembali ke Negeri yang Beta cinta dan banggakan ini.

Banyak teman, rekan dan handai tolan sering bilang Beta adalah orang Haruku. Tapi sebenarnya Beta orang Sameth (Samasuru Resirolo). Walaupun demikian tidak menjadi soal karena Oma Beta ialah orang Haruku dari marga Ferdinandus.

Sameth ialah negeri kecil yang berpenduduk kurang lebih 1.000 jiwa dan dikelilingi oleh Negeri Haruku dengan jumlah penduduk diatas dua ribuan jiwa. Layaknya GATIK Galala Hative Kecil dua negeri satu jemaat, begitupula HASA dua negeri tetapi satu jemaat, Jemaat GPM Haruku Sameth (HASA).

Adapun marga-marga dan Soa yang menjadi penghuni negeri Sameth antara lain; 1. Soa Raja (Rieuwpassa); 2. Soa Meteng (Tahya, Latupapua); 3. Soa Sahuka (Tutuarima, Rihya, Payer, Amahoru,Mantou, Kakisina dan Matita).

Sameth sendiri memiliki makna yaitu “Naik dapa rata”, Beta tidak terlalu menggali dalam makna ini karena waktu kunjungan yang terlalu singkat.

Kalau Negeri Haruku (Pelasona Nanuroko) adalah negeri besar dan banyak penghuninya. Marga-marganyapun cukup banyak antara lain; Latuharhary, Mustamu, Ferdinandus, Kisya, Talabessy, Ririmase, Lappy, Kaihatu, Wattimena, Tuhumury, Lesimanuaya, Nirahua, Souissa, Sangaji, Sitania dll.

O ya hampir lupa, sebenarnya maksud kunjungan Beta ke negeri dan jemaat HASA adalah untuk “Patae”. Cari tahu sendiri maksudnya apa (hehehe). Beta anak Negeri Adat, ketika tiba waktu harus merantau ke negeri orang selayak dan sepatutnya harus seperti itu.

Ya satu lagi, cukup bangga tetapi sedih juga ketika melihat pekerjaan Rumah Gereja Ebenhaezer Jemaat HASA yg sementara memasuki pekerjaan finishing. Bangga dan senang karena hampir rampung dan rencananya jika Tuhan berkenan akan ditahbiskan pada bulan Desember 2016.  

Sedih karena sudah 11 tahun dikerjakan, sejak tahun 2005 hingga sekarang. Mudah-mudahan dapat selesai sesuai waktu yang direncanakan.

Dangke banya orang tatua basudara di negeri, Tata Ica, Tnt Ma, Bapa Ko, Om Bing, Tnt Leni, Om Pit yang sudah boleh meluangkan waktu untuk Beta dan keluarga juga doa yg mujarab. Dangke banya-banya juga untuk Pak Pdt. Butje Ayal yang sudah boleh mendoakan beta dan keluarga.

Semoga Tete Manis sayang katong samua. Amin. 

I M A N U E L

franky tutuarima5

JURNALISME WARGA
Penulis: Franky Tutuarima
Anak Negeri Samasuru Resirolo

 

 

 

Leave a comment